• Icon Home White
  • Contact
  • Privacy Policy
  • About

Pengertian Qada dan Qadar






         Beriman Kepada qada dan qadar merupakan rukun iman yang keenam. tidaklah sempurna iman seseorang jika dirinya mengingkari adanya qada dan qadar. Allah SWT menciptakan dunia ini lengkap dengan ketentuan-Nya. Tak satupun makhluk Allah yang terlepas dari ketentuan-Nya. Ketentuan Allah tidak dapat dielakkan oleh siapapun juga dan hal itu merupakan rahasia Allah yang tak bisa diketahui oleh manusia maupun makhluk lain, kecuali jika Qada dan Qadar telah terjadi nyata. Meskipun perihal kehidupan manusia telah ditentukan oleh Allah namun Islam melarang umatnya berpandangan bahwa segala sesuatu tergantung kehendak Allah semata, tidak mau berusaha serta kurang memperhatikan peran kerja ataupun amal ibadah.

Pengertian Qada dan Qadar
  1. Qada artinya ketetapan aau keputusan Allah terhadap makhluk-Nya atas segala sesuatu yang akan terjadi baik di dunia maupun di akhirat.
  2. Qadar artinya ketentuan Allah terhadap makhluk-Nya yang telah terjadi
        Setiap makhluk telah ditetapkan Allah dengan keadaan satu sama lain berbeda. misalnya : ketetapan umur, bahagia atau sengsara, kaya atau miskin, sehat atau sakit, dan sebagainya. Iman kepada Qada dan Qadar artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah telah menetapkan segala sesuatu (baik ataupun buruk) atas hamba - hamba-Nya di dunia dan akhirat.  Dari pengertian tadi nampak jelas hubungan ataran Qada dan Qadar ialah keduanya memperlihatkan hubungan saling mengisi dan melengkapi. Adapun ketentuan Allah SWT yang terdapat di alam raya ini yang bersifat tetap atau tidak berubah disebut sunnatullah. Sunatullah dibedakan menjadi 2 :
  1. Sunatullah yang tertulis di dalam Al-Qur'an disebut ayat qauliyah
  2. Sunatullah yang digelar di alam raya disebut ayat Kauniyah
Dalil Naqli tentang Qada dan Qadar :
  1. QS. Al Qamar ayat 49, yang artinya : "Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran."
  2. QS. An-Nisa' ayat 78, yang artinya : "Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu dalam benteng yang tinggi lagi kukuh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka berkata, "Ini adalah dari sisi Allah" dan kalau mereka di timpa suatu bencana, mereka berkata, "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah : "semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?"
  3. QS. Al - Hadid ayat 22, yang artinya : "Tiada suatu bencanapun yang menimpa bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhulmahfuz), sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah."
       Dari mukilah ayat-ayat diatas, nampak jelas bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah SWT. Tidak satupun yang dapat menghalangi ketentuan-Nya. Segala sesuatu yang akan terjadi terhadap makhluk-Nya telah tertulis dalam kitab (lauhulmahfuz). Ketetapan ini tidak ada yang mengetahui sebelum ketetapan itu terjadi. Oleh karena itu, dalam menghadapi kehidupan di dunia ini kta harus berusaha/ikhtiar semampu dan sekuat tenaga. Setelah itu, kita berserah diri kepada Allah/ Tawakkal.

Qadha Allah dibedakan menjadi 2 :
  1. Qadha Mubram : Adalah ketetapan Allah bagi hamba-Nya dimana ketetapan tersebut tidak dapat di ubah oleh siapapun. Contoh : Jenis kelamin, jodoh, umur, dan datangnya hari kiamat.
  2. Qada Mu'allad (Muqayyah) : Adalah ketetapan Allah bagi hamba-Nya dimana ketetapan tersebut dapat diubah, dimana manusia diberi kebebasan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuai dengan Ikhtiarnya. Contoh : Ingin kaya harus kerja keras dan hemat, Ingin mendapat nilai bagus giat belajar, dan lain-lain.
Fungsi beriman kepada Qada dan Qadar :
  1. Menyadarkan manusia tentang pentingnya ikhtiar dan tawakal,
  2. Meningkatkan kesabaran dalam menghadapi cobaan,
  3. menyadari bahwa cobaan merupakan ketentuan Qada dan Qadar Allah,
  4. Menghilangkan rasa sombong dan bangga diri sendiri,
  5. memberi kemantapan hati untuk memilih hal yang haq ( benar ) daripada yang bathil (sesat),
  6. Memberi keseimbangan jiwa, sehingga tidak berkeluh kesah dalam menghadapi Ketentuan Allah,
  7. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan secara dinamis, sehingga keberhasilan dan kegagalan dianggap sebagai ujian.

          

FeedLangganan Artikel Terbaru kami via Email

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Share This Article
Your Comment :

Categories

Pengetahuan Umum (38) Software (14) Tips (14) game (12) WE9 (8) English Fun (5) Jawa (4) Antivirus (2) Lirik (2) Agama Islam (1)

Statistic


Check PageRank

Followers