2014/11/10

Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)

SIMBIOSIS
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Simbiosis terbagi lagi menjadi beberapa kriteria diantaranya adalah simbiosis parasitisme, simbiosis mutualisme, sibiosis komensalisme, simbiosis amensalisme, simbiosis kompetisi, dan simbiosis netralisme.
 
Simbiosis parasitisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya. Contohnya adalah tanaman benalu dengan inangnya, tali putri dengan inangnya, cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia, serta bunga raflesia dengan inangnya.

Simbiosis mutualisme adalah hubungan sesama mahkluk hidup yang saling menguntungkan kedua pihak. Contohnya adalah bunga sepatu dan lebah, burung jalak dan kerbau, jenis jamur tertentu dan jenis alga tertentu membentuk likenes, bunga dengan kupu-kupu, serta protozoa mixotricha paradoxa dengan rayap mastotermes darwiniensis.

Simbiosis komensalisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan tapi pihak lainnya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Contohnya adalah ikan badut dengan anemon laut, ikan remora dan ikan hiu, serta anggrek dengan pohon mangga.

Simbiosis amensalisme, yaitu saat satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak  diuntungkan maupun dirugikan. Contohnya adalah jamur penisilin dengan sarcoptes.

Simbiosis kompetisi, di mana kedua pihak saling merugikan, biasanya terjadi melalui kompetisi dalam memperebutkan makanan.


Simbiosis Netralisme adalah hubungan dimana baik pihak satu dengan pihak lainnya tidak saling diuntungkan maupun dirugikan. Interaksi antar kedua spesies tidak menyebabkan keuntungan maupun kerugian bagi keduanya.

Permainan Bola basket

PERMAINAN BASKET
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Penjasorkes

Logo SMA 2 Yogyakarta



ANGGOTA KELOMPOK :
1.      AYU ROSYIIDA                         (05/11938)
2.      SYIFA ASLAMIYAH IRSYADI (29/11962)
3.      ROSYID WIJAYANTO               (30/11958
KELAS : X PMIIA 8


SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA
BENER TEGALREJO YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014-2015
A.   Sejarah
Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahragabaru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senamyang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari. Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutupyang berlampu. Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.
Beberapa catatan penting dalam perkembangan bola basket.
  1. Tahun 1891: Prof. Dr. James A. Naismith menemukan permainan bola basket.
  2. Tahun 1892: Untuk pertama kali Naismith memperkenalkan permainan bola basket kepada masyarakat (Amerika).
  3. Tahun 1894: Prof. Dr. James A. Naismith dan Dr. Luther Gullick untuk pertama kali mengeluarkan peraturan permainan resmi.
  4. Tahun 1895: Kata Basketball secara resmi diterima dan dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris.
  5. Tahun 1913: Untuk pertama kali diadakan Kejuaraan Bola Basket Far Eastern. Pada kesempatan tersebut regu Phillipina mengalahkan Cina.
  6. Tahun 1918: Tentara pendudukan Amerika dan anggota YMCA memperkenalkan permainan bola basket di banyak negara Eropa.
  7. Tahun 1919: Dalam Olympiade Militer di Joinville, permainan Bola Basket termasuk salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
  8. Tahun 1932: Untuk pertama kali diadakan Kongres Bola Basket bertempat di Jenewa Swiss. Para peserta yang hadir adalah Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Portugal, Rumania dan Swiss. Keputusan penting yang dihasilkan adalah terbentuknya Federasi Bola Basket Internasional - Federation International de Basketball (FIBA).
  9. Tahun 1933: Untuk pertama kali diselnggarakan kejuaraan Dunia Bola Basket Mahasiswa di kota Turin - Italia.
  10. Tahun 1935: Dalam Kongres Komite Olympiade Internasional, Bola Basket diterima sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade.
  11. Tahun 1936: Untuk pertama kali Bola Basket dipertandingkan dalam Olympiade Berlin. Dua puluh dua negara ikut serta. Juaranya adalah USA, Kanada dan Meksiko.
  12. Tahun 1939: Prof. Dr. James A. Naismith meninggal dunia.

B.     Teknik Dasar Permainan Bola Basket

1. Teknik Drible (Menggiring Bola)
Teknik dasar drible antara lain:
·         Drible tinggi, dilakukan dengan tujuan untuk menggiring bola sambil berjalan atau berlari, di lakukan saat jauh dari lawan dan sesegera mungkin masuk ke daerah pertahanan lawan.
·         Drible rendah, dilakukan dengan tujuan menghindari lawan yang ingin merebut bola, dilakukan dengan cepat untuk mencari celah agar bisa menerobos pertahanan lawan.

2. Teknik Dasar Passing (operan)

a. Chest Pass adalah operan yang dimulai dari depan dada, di arahkan lurus ke depan dada kawan hal ini dilakukan jika ruang operan terbuka tanpa penghalang lawan.

Tehnik chess pass
Chess pass 1

Chess Pass 2 


b. Bounce Pass adalah operan yang dilakukan dengan cara memantulkan bola ke lapangan sebelum ditangkap kawan, hal ini dilakukan pada saat ada lawan yang menghadang di depan.
 
Bounce pass

c. Overhead Pass adalah operan yang dilakukan dari atas kepala, arah bolanya melambung tinggi di atas kepala lawan dan biasanya operan ini dilakukan jauh ke depan.

Overhead pass
d. Baseball Pass adalah operan lurus dari samping badan seperti lemparan baseball, operan ini dilakukan dengan satu tangan dan tenaga yang kuat.

e. Under Pass (operan bawah) adalah operan yang dilakukan dari bawah (pinggang), arah bolanya lurus ke arah kawan dan dilakukan dengan jarak dekat.

f. Hook Pass adalah operan kaitan dengan satu tangan yang dimulai dari setinggi pinggang kemudian gerakan seperti pukulan hook atau melengkung ke atas.


3. Shooting (menembak)
Menembak adalah upaya untuk memasukan bola basket ke dalam ring lawan, dengan tujuan untuk mendapatkan angka/point.
           Ada bermacam-macam shooting yaitu:

- Menembak diam di tempat (set shoot) dengan satu tangan.
- Menembak diam di tempat dengan dua tangan.
- Menembak sambil melompat (jump shoot)
- Menembak dimulai dengan gerakan lari, langkah, dan meloncat (Lay up)

4. Pivot
Pivot adalah gerakan berputar dengan berporos salah satu kaki, kedua tangan memegang bola dengan tujuan untuk menghindari sergapan lawan yang akan merebut bola. Pivot dapat dilakukan dengan dua cara yaitu gerakan berputar ke arah depan dan gerakan berputar ke arah belakang.

5. Ribound
Ribound adalah gerakan melompaat untuk merajah atau menangkap bola yang terpantul dari papan pantul. Ribound dilakukan dengan cara melompat setinggi-tingginya di depan papan pantul dan menangkap serta memasukan kembali bola ke dalam ring basket.





C.    Pola Permainan

a . Pola Penyerangan
Pola penyerangan dalam permainan bola basket adalah usaha yang dijalankan untuk menerobos daerah pertahanan lawan, sehingga dapat membuahkan hasil atau angka. Pola-pola penyerangan adalah sebagai berikut:
1. Penyerangan Bebas
Penyerangan bebas adalah penyerangan tanpa bola yang sangat bergantung dari penguasaan teknik, taktik dan kesempurnaan fisik setiap anggota tim. Meskipun bebas, namun penyerangan ini harus tetap ada koordinasi dan kerjasama antar pemain, sehingga terwujud adanya saling pengertian tiap pemain.
2. Penyerangan Kilat
Dasar penyerangan kilat adalah dengan 2 atau 3 operan harus sudah melakukan tembakan. Serangan kilat merupakan usaha untuk memperoleh posisi tembakan, pada saat lawan belum sempat menempati posisi jaganya. Serangan kilat merupakan senjata yang sangat baik untuk menghancurkan pertahanan lawan.
3. Penyerangan Kilat Berpola
Serangan kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-situasi tertentu, misalnya; dari bola loncat, lemparan ke dalam, dll.
4. Penyerangan Berpola
Penyerangan berpola adalah penyerangan dengan mengatur setiap pemain yang mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-jalur gerakan. Pergerakan pemain dan bola ditentukan dengan pasti, sehingga tim memperoleh serangan-serangan yang teratur dan sangat menghemat tenaga. Penyerangan berpola sangat baik dilakukan bila setiap pemain sukar menembus penjagaan lawan, serta usaha-usaha untuk memperlambat permainan.
D. POLA PENYERANGAN :

1.      Pola 1-3-1
Pola 1-3-1 sangat baik untuk penyerangan terhadap pertahanan daerah maupun pertahanan satu lawan satu. pola ini sangat berguna bila dalam tim mempunyai dua orang yang mempunyai postur
yang jangkung.
2.      Pola 1-2-1
Pola 1-2-1 dapat diterapkan apabila suatu regu tidak mempunyai pemain jangkung.



3.      Pola2-3
Pola ini diperlukan untuk penyerangan terhadap pertahanan satu lawan satu. Kemahiran memotong dan membayang serta kelincahan sangat di butuhkan dalam melakukan pola penyerangan ini.


E. POLA PERTAHANAN
Pola pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka menghalau serangan lawan.
Pola dasar pertahanan dapat di bagi menjadi 2 macam  yaitu
  1. Pola dasar pertahanan seorang lawan seorang (man to man defence) dan
  2. Pola dasar pertahanan sistem pertahanan daerah (zone defence).
  3. Pola dasar pertahanan seorang lawan seorang (man to man defence) contohnya: pola 2–2 –1 dan pola 2–3.
  4. Sedangkan pola dasar pertahanan sistem pertahanan daerah (zone defence) contohnya pola 2–2–1 dan pola 2–3.
F. KETENTUAN BERMAIN DAN BERTANDING
Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu, masing-masing terdiri dari 5 orang pemain.Wasit yang memimpin terdiri dari 2 orang yang senantiasa berganti posisi. Waktu bermain yang resmi 2 x 20 menit bersih, tidak termasuk masa istirahat 10 menit, time out (dua kali bagi masing-masing regu tiap babak selama 1 menit, saat pergantian pemain dan atau peluit dibunyikan wasit karena bola ke luar lapangan atau terjadi pelanggaran/kesalahan seperti foul dan travelling). Apabila dalam pertandingan resmi (yang dimaksud di sini bukan pertandingan persahabatan) terjadi pengumpulan angka sama, waktu diperpanjang sekian babak (tiap 5 menit) sampai terjadi perbedaan angka.
G. ORGANISASI PERTANDINGAN

Induk organisasi bola basket ialah federattions internationals de basket ball amatur (F.i.B.A) yang berkedudukan di perancis. Sedangkan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia disingkat ‘Perbasi’ merupakan organisasi pengatur olahraga bola basket di Indonesia

UNSUR-UNSUR SENI RUPA

Membahas dan mengapresiasi sebuah karya seni atau seni rupa tak lepas dari dua hal penting, yaitu unsur seni rupa dan prinsip dasar seni rupa. Dalam uraian berikut akan disajikan secara singkat apa itu unsur-unsur seni rupa dan prinsip dasar seni rupa.
Unsur-unsur Seni Rupa
Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu sehingga karyanya dapat dinikmati secara utuh.
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.

1).   Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2).   Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti:
-       Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
-       Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
-       Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
-       Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.

Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
-       Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
-      Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang



3).   Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.

4).   Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a.    Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
-       Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
-       Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b.  Bentuk nongeometris
     Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,            dan hewan.



5).   Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.



6).   Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.


Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
·         merah + kuning : jingga
·         biru + kuning     : hijau
·         merah + biru      : ungu



Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Contoh:
·         kuning + hijau    : kuning kehijau-hijauan
·         biru + ungu        : ungu kebiruan
·         jingga + merah   : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

7).   Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.



8).   Gelap Terang


Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya

2014/08/20

Sepakbola umum

 Haii sobat blogger. sudah beberapa bulan ini saya vacuum. kali ini saya akan share mengenai permainan sepakbola, yaitu Sejarah sepakbola, Teknik menendang bola, teknik menyundul bola, teknik menghentikan bola, dan pola permainan sepakbola.

SEPAKBOLA
1.     Sejarah Sepakbola
      Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum Masehi di Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
     Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.

2.     Teknik Permainan Sepakbola
A.     Menendang Bola
(1)    Menggunakan kaki bagian dalam :
·         Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan bola.
·         Letakkan kaki tumpu di samping bola dengan sikap lutut agak ditekuk dan bahu menghadap gerakan.
·         Sikap kedua tangan disamping badan agak terentang dan rileks.
·         Pergelangan kaki yang akan digunakan untuk menendang diputar keluar dan dikunci.
·         Pandangan terpusat pada bola.
·         Tarik kaki yang akan digunakan untuk menendang ke belakang lalu ayunkan ke depan ke arah bola.
·         Perkenaan kaki pada kaki bagian dalam, sedangkan perkenaan bola tepat pada tengah-tengah bola.
·         Pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah gerakan.
·         Terakhir pandangan mengikuti arah gerak bola.
(2)    Menggunakan kaki bagian luar :
·         Di awali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan bola.
·         Letakkan kaki tumpu di samping bola.
·         Sikap kedua tangan di samping badan agak terentang dan rileks.
·         Pergelangan kaki yang akan digunakan untuk menendang diputar ke dalam dan dikunci.
·         Pandangan terpusat pada bola.
·         Tarik kaki yang akan digunakan untuk menendang, lalu ayunkan ke depan kearah bola bersamaan kaki diputar ke dalam.
·         Perkenaan kaki pada kaki bagian luar, dan perkenaan bola tepat pada tengah-tengah bola.
·         Pindahkan berat badan ke depan.
·         Terakhir pandangan mengikuti arak gerak bola.
·         Tujuan menendang bola menggunakan kaki bagian luar untuk menghasilkan bola yang arahnya melengkung ke luar dan sasarannya jauh.
(3)    Menggunakan punggung kaki :
·         Diawalai dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan bola.
·         Letakkan kaki tumpu di samping bola dengan lutuk agak ditekuk.
·         Sikap kedua tangan di samping badan agak terentang dan rileks.
·         Pergelangan kaki yang akan digunakan untuk menendang ditekuk ke bawah dan dikunci.
·         Pandangan terpusat pada bola.
·         Tarik kaki yang akan digunakan untuk menendang ke belakang, lalu ayunkan ke depan ke arah bola.
·         Perkenaan kaki pada kaki bagian punggung, sedangkan perkenaan bola tepat di tengah-tengah bola.
·         Pindahkan berat badan ke depan.
·         Terakhir pandangan mengikuti arah gerak bola.
B.      Menghentikan bola
(1)    Menggunakan telapak kaki :
·         Diawali dengan sikap menghadap arah datangnya bola dan pusatkan pandangan kearah datangnya bola.
·         Sikap kedua lengan di samping badan, dan sikap badan agak condong ke depan.
·         Pada saat bola datang sambut dengan telapak kaki menghadap kedepan, pergelangan kaki di kunci, hingga posisi tumit ada di bawah.
·         Akhir gerakan, posisi kaki terangkat dan tanah dengan lutut agak tertekuk dan gerakan bola tertahan oleh telapak kaki.
(2)    Menggunakan kaki bagian dalam :
·         Putar pergelangan kaki yang akan di gunakan menahan bola ke arah luar dan di kunci.
·         Julurkan kaki yang di gunakan menahan bola kearah datangnya bola.
·         Tarik kembali kebelakang mengikuti arah gerakan bola saat bola mengenai kaki bagian dalam, hingga gerak bola tertahan dan berhenti di depan badan.
(3)    Menggunakan kaki bagian dalam :
·         Kaki belakang merupakan kaki tumpu dan lututnya di tekuk.
·         Kaki depan sebagai kaki untuk menghentikan bola, lutut di tekuk dan punggung kaki di miringkan ke bawah.
·         Kedua lengan mengimbangi gerakan kaki.
(4)    Menggunakan punggung kaki :
·         Kaki tumpu berada di samping kurang lebih 15 cm dari garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk,
·         Kaki penghenti diangkat sedikit dan  dijulurkan kedepan menjemput datangnya bola,
·         Bola menyentuh tepat di punggung kaki,
·         Pada saat kaki menyentuh bola, kaki penghenti mengikuti arah bola sampai bisa dikuasai,
·         Posisi lengan berada di samping badan untuk menjaga keseembingan
(5)    Menggunakan paha :
·         Posisi badan menghadap ke bola,
·         Kaki tumpu berada di samping kurang lebih 15 cm dari garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk.
·         Paha diangkat tegak lurus dengan badan dan lutut ditekuk tegak lurus dengan paha,
·         Pada saat bola mengenai paha, paha direndahkan mengikuti arah bola,
·         Bola mengenai paha tepat pada tengah-tengah antara lutut dan pangkal paha,
·         Pandangan mengikuti arah bola sampai bola berhenti didepan badan dan kedua lengan dibuka kesamping untuk menjaga keseimbangan.
(6)    Menggunakan dada :
·         Posisi badan menghadap arah datangnya bola,
·         Kedua kaki dibuka selebar bahu dengan kedua lutut ditekuk,
·         Dada dibusungkan ke depan menghadap arah datangnya bola,
·         Pada saat bola mengenai dada, badan dilentingkan mengikuti arah bola,
·         Perkenaan bola tepat di tengah-tengah dada,
·         Pandangan mengikuti bola sampai bola berhenti didepan badan,
·         Kedua lengan dibuka kesamping badan untuk menjaga keseimbangan.
(7)    Menggunakan kepala
(8)    Menggunakan perut.

C.      Menyundul bola
(1)    Prinsip menyundul bola :
·         Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola.
·         Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan.
·         Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) di bawah rambut kepala.
·         Badan ditarik ke belakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan diayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola.
·         Pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh dipejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti ke mana bola diarahkan, selanjutnya diikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

(2)    Kegunaan menyundul bola :
·         Meneruskan bola atau mengoperkan bola kepada teman atau operan jarak pendek;
·         memasukkan bola ke mulut gawang lawan (membuat gol);
·         memberikan umpan kepada teman di depan gawang lawan untuk membuat gol;
·         menyapu bola di daerah pertahanan sendiri untuk mematahkan serangan lawan (mempertahankan daerah gawang sendiri).
(3)    Teknik menyundul bola
·         Menyundul bola atas dasar arah bola terdiri atas :
ü  sundulan bola ke arah depan;
ü  sundulan bola ke arah samping;
ü  sundulan bola ke arah belakang.
·         Menyundul bola atas dasar sikap badan pemain terdiri atas sebagai berikut
ü  Menyundul bola dalam posisi badan berdiri. Cara melakukan sebagai berikut :
o   Sikap berhenti di tempat.
o   Badan menghadap ke arah datangnya bola, kedua kaki depan belakang dan lutut sedikit ditekuk.
o   Badan condong ke belakang mata tertuju ke arah datangnya bola.
o   Dengan kekuatan otot-otot perut dan dorongan panggul serta dorongan kedua lutut diluruskan.
o   Seluruh badan diikutsertakan ke depan hingga badan condong ke depan diteruskan dengan gerak lanjutan ke arah sasaran.
o   Menyundul bola dengan sikap lari. Cara melakukan sebagai berikut. Lari ke arah datangnya bola, gerakan seperti menyundul bola dalam sikap berdiri.
ü  Menyundul bola dengan sikap melompat. Menyundul bola dengan sikap melompat dapat dilakukan dengan awalan ataupun tanpa awalan. Jika dilakukan dengan awalan maka tolakan dengan satu kaki atau dengan dua kaki. Jika dilakukan tanpa awalan maka tolakan dengan kedua kaki. Apabila di dekat kita terdapat banyak lawan maka sulit untuk melompat dengan awalan. Berdasarkan perkenaan bola, menyundul dengan melompat terdiri atas sebagai berikut :
o   Menyundul bola dilakukan pada saat mulai melompat atau pada saat badan naik ke atas, sundulan ini digunakan untuk mematahkan serangan lawan atau membersihkan bola dari daerah berbahaya di depan gawang sendiri.
o   Menyundul bola pada saat mencapai puncak atau titik tertinggi dari lompatan, yaitu untuk menyundul bola ke bawah. Sundulan ini untuk membuat gol ke gawang lawan atau memberi operan kepada teman.
o   Menyundul bola pada saat lompatan telah mencapai puncak dan saat mulai turun, sundulan bola ini untuk operan bola lemah.
ü  Menyundul bola dengan melayang :
o   Menyundul bola dengan melayang berguna untuk membuat gol. Bola yang melayang di udara menjadi ”makanan” bagi kepala untuk mengarahkannya ke rekan satu tim atau ke dalam gawang lawan. Caranya adalah dengan pemain yang menyundul bola sambil menjatuhkan badan. Hal ini dilakukan apabila bola yang datang melayang tidak begitu tinggi dari tanah. Cara ini sering mengecoh pemain bertahan dan penjaga gawang lawan, karena biasanya bola yang melayang tidak begitu tinggi dari tanah akan disambut dengan kaki, bukan dengan kepala.

D.     Pola Permainan
(1)    Menyerang
Pola penyerangan adalah bentuk susunan pemain yang digunakan untuk mengadakan serangan ke daerah lawan agar dapat memasukkan bola ke gawang lawan. Tujuan penyerangan dalam permainan sepak bola adalah memasukkan bola ke gawang lawan. Teknik permainan yang tinggi dan kontrol bola yang prima, kerja sama terjalin rapi, semangat yang tinggi, dan daya tahan tahan tubuh atau stamina yang baik menjadikan tim dapat memenangkan suatu pertandingan. Pola penyarangan yang digunakan harus dibuat sedemikian rupa dengan kombinasi serang yang bevariasi agar pihak lawan mendapat tekanan.



Pola penyerangan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
·         Melakukan gerakan tersusun :
Gerakan tersusun ini harus dipelajari dan dipersiapkan secara matang oleh suatu tim, jika ingin dapat menerobos pertahanan lawan dan menciptakan gol. Gerakan-gerakan itu misalnya dari tendangan pertama, tendangan bebas, tendangan penjuru,dan lemparan ke dalam.
·         Pola bermain menghadapi pertahanan yang rapat :
Teknik yang cocok untuk diterapkan dalam menghadapi pertahanan lawan yang rapat, adalah dengan operan langsung (wall pass).
·         Pola mencari ruang kosong :
Seorang pemain harus pandai dalam mencari ruang kosong atau melepaskan diri dari penjagaan lawan. Hal ini bertujuan agar dapat melakukan operan-operan terobosan untuk melancarkan penyerangan.
                               Selain itu, yang diperlukan dalam meyusun pola penyerangan adalah sebagai berikut:
·         Adanya pemain yang bertugas sebagai pengatur serangan.
·         Adanya pemain yang bertugas sebagai pembantu serangan.
·     Adanya pemain yang bertugas sebagai penembak utama untuk mencetak gol (gol  getter).
·        Adanya pemain yang bertugas sebagai pemancing lawan bertahan, agar teman satu   tim dapat menerobos ke daerah lawan.
                                        Untuk dapat melakukan pola penyerangan yang baik dan dapat menghasilkan gol, maka  dibutuhkan adanya koordinasi antar pemain perlini, baik belakang, tengah maupun depan. Karena keberhasilan sebuah tim dalam memenangkan suatu pertandinagn adalah keberhasilan bersama semua pemain bukan keberhasilan individu pemain.
(2)    Bertahan
Pertahanan bertujuan untuk merampas bola dan mempertahankan wilayah, sehingga tidak terjadi gol. Pertahanan dapat dijalankan ketika sedang mendapatkan tekanan dari lawan (pressing). Berdasarkan cara melakukannya, pertahanan dapat dibedakan menjadi:
·         Pola pertahanan dengan “Man to Man”
Man to man artinya cara bertahan satu lawan satu yang dilakukan didaerah pertahanan. Setiap pemain yang masuk kedaerah. Yang dijaga harus dikawal dengan ketat kemanapun dia bergerak didalam daerah yang harus dipertahankan. Jika pemain penyerang keluar dari daerah yang dijaganya, maka menjaga bukan tugasnya lagi. Akan tetapi, penjaga tersebut harus selalu siap dan waspada terhadap kemungkinan adanya pemain lain yang masuk kedaerah yang dijaganya. Pola pertahanan dapat diterapkan jika para pemain mempunyai teknik dan fisik yang baik dan prima.
·         Pola pertahanan daerah ( Zone Marking)
Pola pertahanan Zone Marking adalah bertahan di daerahnya sendiri dengan cara membentuk formasi. Prinsip pertahanan zone marking adalah sebagai berikut:
ü  Dibutuhkan kerjasama tim yang baik.
ü  Dapat menghambat gerakan pemain penyerang.
ü  Mengamankan daerah pertahanan dari tekanan serangan lawan.
ü  Pola pertahanan harus berlapis sehingga sulit ditembus penyerang lawan
ü  Pola penyerangan harus membentuk formasi yangkokoh.
ü  Pertahanan harus dapat mendorong pemain lawan untuk kembali kedaerah sendiri.
·         Pola pertahanan Kombinasi “Man to Man & Zone Marking”

Text Box: Nama   : Rosyid Wijayanto
No Absen / induk  : 25/11958
Kelas   : X-PMIIA 8
Pola pertahanan ini adalah pola pertahanan yang paling kompleks. Artinya setiap pemain menjaga lawannya dan dengan tiba-tiba berpindah tempat.kemudian tugasnya diserahkan kepada temannya yang lebih dekat. Pertahanan ini akan berhasil dengan baik apabila ada koordinasi antar pemain dan ada tanggung jawab pemain perlini akan daerahnya masing-masing.